Apakah kamu pernah khawatir kecanduan budaya korea ? Belakang ini
budaya korea begitu mewabah pada remaja diseluruh dunia termasuk di
Indonesia. Budaya korea sedang menjamur, bahkan cukup banyak menggeser
budaya lainnya, seperti budaya barat, Taiwan, jepang bahkan budaya yang
ada di indonesia pun juga ikut tergeser. Walaupun tanpa ada penelitian
yang signifikan kearah itu, tetapi kita dapat menemukan sendiri dalam
kehidupan sehari-hari banyak remaja-remaja di sekitar kita yang sudah
kecanduan budaya korea apalagi remaja yang tidak tahu perkembangan
entertainment indonesia, justru remaja lebih mengikuti entertainment
korea, banyak dari mereka mengikuti gaya fashion ala korea, mempelajari
tulisan bahkan bahasa korea.
Tidak hanya di Indonesia bahkan di
Inggris juga menyebar wabah kencanduan budaya korea. Ada salah satu
warga Negara di Inggris yang sangat terobsesi budaya korea rela
mengoprasi lidahnya agar lebih panjang supaya bisa mengucapkan bahasa
korea layaknya orang korea asli. Ada lagi seoarang remaja yang mengalami
gangguan pengelihatan bahkan sampai hampir buta karena kecanduan
menonton drama korea hingga tiga hari tiga malam hanya tidur selama tiga
jam.
Sebagai seorang remaja kita harus waspada jangan sampai
tertular budaya korea. Biasanya orang yang berteman dengan remaja yang
sudah kecanduan budaya korea pasti akan tertular. Pertamanya mungkin
hanya coba-coba menonton drama korea tapi karena ceritanya bikin
penasaran dan romantis akhirnya tanpa di sadari sudah menjadi kebiasaan
menonton drama korea. Itulah awal dari kencanduan budaya korea, tahap
selanjutnya remaja mulai jatuh hati sama k-pop mulai dech kenalanan sama
yang super junior, Big Bang, SNSD dan tiap hari playlistnya Cuma
Korean song. Karena sudah jatuh hati akhirnya udah mulai cari tahu
tentang k-pop yang di sukainya, mulai dari tanggal lahirnya, makanan
yang di sukainya bahkan juga sampai mengoleksi foto-foto K-pop.
Dalam
kehidupan sehari-hari remaja yang sudah kecanduan budaya korea biasanya
udah mulai menggunakan bahasa korea misalnya eonni, oppa, serta hyung.
Cara berpakaian juga mengikuti gaya fashion ala korea walaupun banyak
diantara para remaja yang kurang cocok menggunakannya bahkan terlihat
lucu. Bukan hanya itu para remaja juga banyak bermimpi yang ingin pergi
ke korea dan mancicipi makanannya. Rupanya budaya korea tidak hanya
mempengaruhi gaya hidup remaja, tetapi juga mempengaruhi dunia
entertainment indonesia. sekarang ini banyak sekali artis dan aktor
indonesia mengikuti gaya fashion ala korea bahkan meniru gaya girlband
dan boybandnya. Karena hal tersebut remaja yang suka mengikuti
entertainment indonesia tanpa di dasari juga mulai mengikuti budaya
korea.
Banyak remaja yang kecanduan budaya korea karena mereka
hanya melihat pada fisik para artis dan aktor korea yang sangat rupawan
yang membuat hati remaja bergetar, tanpa melihat budaya dan gaya hidup
warga korea terutama korea selatan. Jika kita melihat lebih lanjut
tentang budaya dan gaya hidup warga korea banyak sekali di temukan sisi
negatifnya. Banyak sekali warga Negara korea yang melakukan operasi
plastik agar terlihat rupawan. Di korea hadiah lotre operasi plastik
bisa mengalahkan hadiah liburan ke hawai dan banyak warga Negara korea
yang menganggap operasi plastik merupakan hadiah ulang tahun terindah.
Gaya hidup remaja korea juga tidak baik untuk ditiru karena mereka
miliki sifat rasisme yang hanya ingin bersedia berteman dengan orang
yang satu ras. Warga Negara korea juga suka minum minuman keras
sedangakan kita di haramkan untuk meminum miniman keras.
Di
balik segala sisi negative di atas budaya korea juga memiliki sisi
positifnya. Misalnya dalam dunia entertaimennya, musik korea (k-pop)
memiliki kualitas yang tinggi yang bisa membuat pendengarnya hanyut
dalam suasana musik walaupun mungkin si pendengar tidak mengerti artinya
di tambah dengan penampilan girlband dan boyband nya yang menari
modern. Dramanya pun juga cukup menarik, karena tidak membuat penonton
bosan, mangandung nilai moral yang jelas, alur cerita dan temanya juga
sudah terkonsep dan membuat perasaan hanyut dengan ceritanya.
Fenomena kecanduan budaya korea sebenarnya bukanlah salah dari warga
Negara korea yang telah memperkenalkan budayanya di dunia entertainment
tetapi kesalahannya terletak pada respon remaja yang menerima kebudayaan
itu tanpa selektif hingga kecanduan dan melupakan budaya sendiri.
Banyak sekali remaja Indonesia yang kecanduan dengan budaya korea dan
melupakan budaya di Indonesia. padahal di Indonesia memiliki budaya yang
lebih kaya dan lebih unik yang kadang tidak bisa kita jumpai di negara
Korea atau Negara lain.
Peran dari berbagai pihak sangat
dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda indonesia pada
kebudayaan negaranya sendiri. pertama peran dari keluarga, orang tua
harus mendidik anak supaya bisa menanamkan sikap cinta tanah air dan
memperkenalkan budaya yang ada di indonesia, kedua peran sekolah, guru
wajib mendidik siswa agar bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air, cinta
pada kebudayaan sendiri, dan memasukkan budaya indonesia sebagai bahan
pelajaran siswa. Ketiga peran masyarakat, warga masyarakat harus tetap
menjaga kelestarian budaya indonesia dan menjaga kelestarian budaya
hidup Indonesia. keempat peran pemerintah, pemerintah wajib mengeluarkan
kebijakan dan program untuk memperkenalkan budaya bangsa yang bisa
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebudayaan di Indonesia.
Bedasarkan
fenomena di atas kita sebagai remaja atau generasi muda bangsa
Indonesia, seharusnya lebih menghargai budaya sendiri dan jangan sampai
kecanduan budaya korea. Sebenarnya di indonesia sudah banyak usaha yang
di lakukan oleh berbagai pihak untuk membawa generasi muda mencintai
budaya sendiri. Tetapi akan sia-sia belaka jika tidak ada kesadaran dari
para remaja untuk menghargai budaya indonesia. Indonesia adalah Negara
yang kaya akan kebudayaan. Jika para remaja serta seluruh warga Negara
Indonesia mau melestariakan dan mengidolakan kebudayaan-kebudayaan lokal
di Indonesia, tidak menutup kemungkinan budaya Indonesia bisa lebih di
kenal dari pada kebudayaan korea yang sudah mendunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar